Jumat, 24 Februari 2012

JERAWAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penampilan seseorang terutama diwakili oleh keadaan kulit wajah. Individu yang mukanya berjerawat, kulit berlubang-lubang, berflek coklat akibat bekas jerawat, akan sulit bersaing dengan rekannya yang wajahnya cerah, meskipun ia mempunyai kelebihan dalam keterampialan jerawat yang merupakan masalah utama pada usia remaja jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan penyesalan dikemudian hari berapa besar peran wajah berjerawat dalam menghambat kemajuan karir seseorang.

1.2 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah tentang “Jerawat” diantaranya sebagai berikut ;
1. Definisi tentang jerawat
2. Jenis-jenis Jerawat dan proses timbulnya
3. Usaha pencegahan Jerawat secara umum
4. Perawatan makanan lewat makanan
5. Hubungan jerawat dengan teori “BLOOM”

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui tentang “Jerawat” dan dapat memahami hubungan jerawat dengan teori “BLOOM”



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Jerawat adalah radang kulit yang sering menyerang pada remaja dengan ditandai benjolan pada wajah, dada dan punggung. Ada 4 faktor yang dapat menimbulkan jerawat, antara lain :
  • Adanya sumbatan di pori-pori kulit oleh sebum yang berubah menjadi padat.
  • Peningkatan produksi sebum akibat pengaruh hormonal, kondisi fisik dan pdikologis juga disertai sumbatan di muara kelenjar sebosea, aliran keluar sebum akan terbendung.
  • Peningkatan populasi dan aktivitas propini bakteri acnes karena bakteri ini terdapat dibawah muara kelenjar sebasea dan suka makan lemak sebum.
  • Reaksi radang akibat serbuan sel darah putih kesekitar kelenjar sebasea yang sudah mengalami bendungan dan akhirnya pecah, isi lemak sebum tumpah-ruah kedalam jaringan kulit jangat atau dermis, dan dianggap benda asing sehingga memancing serbuan sel darah putih ke tempat tersebut.

2.2 Jenis-jenis Jerawat dan Proses Timbulnya

a. Komedo

Stres fisik dan psikis bisa meningkatkan produksi sebum, yang berakibat bisa meeningkatkan populasi bakteri propioni acnes selain itu juga bisa meningkatkan hidrolisis asam lemak menjadi asam lemak jenuh, aliran sebun akan terhambat akibat adanya sumbatan pada pori-pori kulit, diet tinggi lemak juga mempengaruhi terbentuknya sebum yang leih kental, sehingga mudah menjadi padat berwarna putih pucat, dikenal dengan sebutan “komedo tertutup” atau “white head comedo” kemudian menjadi kehitaman disebut “komedo terbuka” atau “blak head comedo”.

b. Jerawat radang

Jerawat radang terjadi akibat kantung folikel yang ada didalam dermis menggembung karena kondisi lemak padat, kemudian pecah. Menyebabkan serbuan sel darah putih kesekitar folikel sebasea sehingga terjadilah reaksi radang.
Peradangan akan semakin parah jika kuman dari luar ikut masuk ke dalam jerawat akibat perlakuan yang salah seperti dipijat dengan kuku atau benda lain yang tidak steril, jerawat radang memiliki ciri berwarna merah cepat membesar, berisi nanah dan terasa nyeri.

c. Jerawat konglongbata

Jerawat konglongbata adalah jerawat berupa bisul-bisul besar yang bergerombol menjadi satu (konglongmerasi) membentuk danau nanah yang menimbulkan reaksi demam setempat.
Jenis jerawat ini disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan kulit wajah, seperti kebiasaan memijat jerawat dengan kuku jari tangan kotor atau peralatan yang tidak steril, yang bisa menimbulkan bekas jaringan parut yang buruk rupa, kulit bergelombang dan mengeras.

d. Jerawat dada dan punggung

Jerawat bisa timbul di dada dan punggung karena pengaruh sebagai berikut :
  • Hormon testosteron darah terlalu tinggi, ditandai dengan lengan dan tungkai berbulu.
  • Mendapat pengobatan testosteron dalam upaya menggemukkan badan dan meningkatkan potensi sexualitas.
  • Memakai krim anti alergi yang mengandung steroid potent secara berlebihan dan terus menerus dalam waktu yang lama dan luas
2.3 Usaha Pencegahan Jerawat Secara Umum

  • Jika kulit anda berminyak, bersihakan seperti berikut : Pijak kulit wajah pelan-pelan dengan sabun selama 3 – 5 menit jangan memijat bagian yang sakit, bersihkan dengan hati-hati agar infeksi tidak menyebar bilas selama 2 – 3 menit, kemudian gunakan astrigen, seperti alkohol untuk menghilangkan minyak, gunakan penyeka yang bersih setiap hari, bakteri tumbuh pada kain yang basah atau lembab.
  • Keramaslah dengan sampo dua kali seminggu, jangan biarkan rambut bergantung pada wajah walaupun hanya semalam, rambut menyebabkan minyak dan bakteri, pakailah sampo anti ketombe untuk mengatasi atau mencegah rambut berketombe.
  • Setelah olah raga atau senam, bersihkan keringat dan minyak secepatnya.
  • Jangan memencet, menggaruk, atau menggosok kulit, jerawat sembuh tanpa merusak kulit, jika anda hendak memencet jerawat cucilah tangan terlebih dahulu bersihkan kulit wajah dengan alkohol sebelum dan sesudah dipencet.
  • Jangan menyandarkan wajah anda pada tangan sewaktu membaca, belajar atau nonton TV.

2.4 Perawatan Jerawat Lewat Makanan

Perawatan dari luar lebih banyak berimbas pada kulit ari (epidermis) yang terletak dibagian luar, perawatan melalui makanan lebih berimbas kedalam, karena mempengaruhi kulit jengat (dermis) yang tampak buruk karena bekas jerawat, sangat memerlukan asupan protein dalam jumlah banyak untuk membentuk jaringan baru. Vitamin A (bate Carotine), Vitamin C, Vitamin E dan Zinc sangat diperlukan untuk metabolisme sel dalam jaringan paru untuk mencegah kekeringan pada kulit, cukup mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.

Batasi asupan lemak jenuh makanan sehari-hari seperti durian, alpokat, kacang tanah, kacang mete, cabai dan cokelat, selain itu batasi juga mengkonsumsi daging hewan yang berlemak, goreng-gorengan, santan, minuman bersoda, bir, kopi.

2.5 Hubungan Jerawat Dengan Teori “BLOOM”

1.1 Agen (sumber penyakit)

a. Gizi

Makanan tidak menyebabkan jerawat, tetapi beberapa jenis makanan mungkin memperburuk keadaan. Untuk menentukan jenis makanan yang sensitif untuk kulit, hindari semua makanan dibawah ini :
Coklat, es krim, kacang, mentega, keju, garam beryodium, sea food (terutama lobster, udang kepiting dan kerang); daging babi baik yang segar maupun yang diasinkan, minuman beralkohol dan berkarbon makanan berbumbu banyak, kentang goreng, daging yang didinginkan pop corn, asinan atau makanan dari daftar diatas, tunggu 2 – 3 hari jika timbul jerawat, jangan sentuh lagi makanan tersebut, jika tidak ada jerawat anda dapat memakannya.

b. Faktor dari dalam

Sumbatan kelenjar lemak dikulit yang disebabkan oleh perubahan hormon seks selama pubertas ikut berperan, jika minyak tersumbat akan terinfeksi oleh bakteri yang memang ada dalam kelenjar, berbeda dengan mitos, jerawat tidak disebabkan oleh debu atau masturbasi.

c. Faktor dari luar
  • Tingkat potensi kulit wajah lebih tinggi dari pada kulit tubuh ditempat lain yang tertutup
  • Wajah memiliki banyak kelenjar sebesea dan keringat, jika cuaca panas akan mudah berkeringat, lengket dan kotor.
  • Bagian wajah yang sering dipoles dengan kosmetik, tujuannya selain untuk mempercantik diri, juga melindungi kulit dari sinar matahari pagi dan siang. Namun pada sore hari, kosmetik rias yang tidak segera dibersihkan akan menjadi polusi bersama keringat dan debu yang menempel diwajah.

d. Faktor psikis

Stres psikis bisa mengakibatkan produksi sebum yang berakibat bisa meningkatkan populasi propionary bactery ances, selain itu bisa juga meningkatkan hidrolisis asam lemak menjadi asam lemak jenuh.

1.2 Pejamu

a. Faktor genetis

Berbagai faktor genetis yang menimbulkan perubahan pada keadaan kulit. Kulit wajah berbeda dengan kulit lainnya karena pada kulit wajah terdapat lebih banyak kelenjar lemak (kelenjar sebasea) yang menghasilkan lemak bernama “sebum” selain kelenjar lemak, dikulit wajah juga terdapat pula kelenjar keringat. Pada cuaca panas, keadaan panik, atau terlalu lelah kulit wajah akan tampak berkeringat dan berminyak, hal ini disebabkan karena adanya hubungan stres fisik dan kejiwaan dengan peningkatan produksi keringat dan “sebum” pada dua jenis kelenjar tersebut.

b. Umur

Jerawat sering terjadi pada masa pubertas yaitu sekitar umur 16 sampai 24 tahun, jerawat akan sembuh setelah melewati masa ini.

c. Jenis Kelamin

Jerawat terjadi karena adanya sumbatan di pori-pori kulit oleh sebum yang berubah menjadi padat.

1.3 Enviroment (lingkungan)

a. Lingkungan fisik

Lingkungan seperti cuaca, iklim, dan air juga mempengaruhi timbulnya jerawat.

b. Lingkungan biologis

Olah raga lebih banyak dapat mengurangi jumlah jerawat pada individu karena olah raga yang teratur dapat membakar lemak di dalam tubuh dengan kata lain dapat menurunkan kadar lemak di dalam tubuh.

Selain itu menjaga selalu kebutuhan nutrisi dengan baik karena dapat mengatur metabolisme tubuh secara normal.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jerawat sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya jika kulit wajah mendapatkan perlakuan secara bijaksana, komplikasi kadang lebih seriang terjadi akibat ulah iseng dan sok tau tangan pemiliknya

3.2 Saran

Dengan selesainya makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat dan pengetahuan dari makalah ini serta dapat menjaga kesehatan sebaik mungkin dengana makan makanan yang bergizi, istirahat cukup, olah raga, mengkonsumsi vitamin yang dibutuhkan.




DAFTAR PUSTAKA

dr. Maria Dwikarya. Dkk, 2003 “Cara Membasmi Jerawat”. Jakarta : Kawan Pustaka
Ahmad A.K. Muda, 2003 “Kamus Lengkap Kedokteran”. Surabaya : Gitamedia Press
H. Winter Criffith M.D, 1994. “Buku Pintar Kesehatan”. Jakarata : Arcan